Kamis, 29 Januari 2015

Lelah bukan berarti menyerah

Dan saat ini...
Harapan itu semakin tipis bagai tulisan di pasir pantai dan hilang terbawa ombak...
Namaku sudah tidak ada lagi di hatimu, cinta itu hilang berpendar entah kemana...
Setiap ku ucapkan kata-kata cinta padamu, tak satupun kau membalasnya...
Kau berusaha keras melupakan segala kenangan tentang kita...
Dan aku disini masih sibuk menata hati untuk segera bergegas pergi ke belahan bumi mana...
Tanpa membawa kenangan denganmu, kenangan kita...

Lelah...
Mencintai seseorang yang tidak membalas cintamu...
Sudah berjuang untuknya namun ia berjuang untuk harapan yang lain... Jadi untuk apa bertahan dihati yang tidak mau dipertahankan ?
Jadi kenapa masih harus menangisi dengan menziarahi  kenangan yang lalu ?
Bila kini ia yang ditangisi sedang melalang buana dengan sekelumit harapan baru dengan hati yang baru !

Apa aku menyerah saat ini? Tidak.
Aku akan tetap menjalankan kewajibanku sebagai isteri, walaupun sebagian hak ku tidak ku dapatkan...
Aku akan tetap berusaha terus memperbaiki diriku agar aku bisa menjadi seorang isteri sholihah...
Aku akan tetap berusaha dengan berdoa untuk keutuhan rumah tanggaku...
 Aku akan tetap berusaha dengan mengembalikan semua padanNya.
Aku akan tetap melakukannya sampai waktu keputusan itu tiba.

Minggu, 25 Januari 2015

Fenomena Helokiti

Ada sebagian orang yang berjuang mempertahankan sebuah mahligai pernikahan. Dan ada sebagian diantaranya sedang mengancurkan dinding dibagian lainnya. Banyak diantara orang yang bertahan, karna banyak alasan. Dan banyak juga orang yang memiliki alasan untuk melepaskan.
Pernikahan tidak dapat berdiri kokoh. Bila hanya satu yang menopang. Butuh kekuatan dari keduanya. Untuk menghasilkan pernikahan yang sakinnah, mawaddah, dan warahmah hingga ke Jannah.
Namun sangat disayangkan, ada sebagian orang yang terjerumus dalam kemaksiatan. Ada yang memiliki PIL atau WIL.
Ada yang sedang mengurus proses cerai karena punya helokiti dikantor.
Dia merasa istrinya yang sudah 10tahun, bahkan ada yang baru menikah 2/3tahun mendampingi sudah sangat membosankan. Terlalu pendiam dan kurang agresif. Padahal si istri cantik sekali. Sedang wil nya biasa2 aja tapi agresif dan pastinya genit. Ya iyalah...kalau ga genit masa mau pacaran sama suami orang :)
Ada juga yg istrinya selingkuh karena suaminya kurang perhatian. Nafkah terasa kurang. Istri masih cantik bin seksi. Tapi dapat suami kok tidak sekaya dulu. Tidak seromantis dulu.
Sedangkan diluar sana banyak cowok cakep bin kaya bertebaran memberi janji2 surga.

Ada suami yang selingkuh karena body si istri membengkak setelah menikah dan melahirkan. Sedang diluar sana banyak gadis2 bertubuh aduhai senyam senyum menarik simpati setiap lelaki. Padahal mereka pacaran sebelum nikah dan bertahun tahun.

Ada yang karena suami selingkuh akhirnya membalas dengan selingkuh juga. Akhirnya anak yang menjadi korban.

Ada yang ketika awal nikah merangkak dari bawah. Kemana - mana pakai sepeda kayuh berdua.
Saling memberi ungkapan mesra.
Berjanji sehidup semati. Tapi ketika kekayaan itu datang menyapa yang ada cuma pertengkaran demi pertengkaran. Rumah terasa menyebalkan. Keluarga terasa sangat membosankan. Dan orang lain terasa sangat menyenangkan.

Ini semua adalah kisah NYATA.

Dan mungkin juga merupakan kisah disekitar kita. Usia pernikahan tidak menjamin semakin solidnya sebuah rumah tangga. Karena manusia itu selalu berubah. Setiap saat setiap waktu. Bertemu dengan orang yg sama waktu demi waktu, tahun demi tahun bisa menimbulkan kebosanan.
Dan itu yang harus dilawan.  Ketika sudah demikian balik lagi ke TUJUAN awal menikah. Luruskan NIAT, dan kuatkan diri dengan menundukan pandangan dan hati. Ingat MALU sama Allah, dan takut akan AZABnya. Kenikmatan selingkuh, hanya sementara. Nikmatnya hanya beberapa menit, tapi dosanya ga terbayar dengan uang yang ada didompet. Hanya bisa dibayar dengan pertaubatan. Dan apa yakin sebelum taubat, kita masih dikasih waktu ? Masih ada sisa napas di dada ?

Setiap pasangan harus saling berkomitmen. Karena cinta itu rapuh.
Pasangan harus saling mengingatkan dan menunjukan jalan.
Saling menjaga, Saling mengisi.
Harus punya visi misi dan tujuan yang sama. Dan juga harus saling mendoakan.

Jangan biarkan iblis dan pasukannya bergembira dengan runtuhnya keluarga. Bila bukan kita yang berusaha, siapa lagi? Pertahankan sebisa mungkin, dan serahkan segalanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Manusia pandai merancang segala harapan, namun Allah jua yang menentukan.

#SelfReminder
Bismillah... Lakukan bagianmu. Allah lakukan bagianNya. :)
Yakin. Takdir Allah pasti Baik. :)

Sumber : @Likeislam

Rabu, 21 Januari 2015

Copas Cinta

Cinta itu buta. Ketika kita jatuh cinta, apa yang kita rasakan, pikirkan, bicarakan, lakukan, semua tertuju kepada dia yang tercinta. Seolah kehidupan hanya berpusat pada dia, dia dan dia. Kalau bisa, kita ingin memberikan segalanya, hanya untuknya.

Manusia cenderung mencintai seseorang yang memiliki banyak kecocokan dengan dirinya. Misalnya sama-sama menyukai jenis buku yang sama, suka film yang sama, sama-sama suka makan bakso, sama-sama suka traveling dan fotografi, sama-sama suka hujan-hujanan.. Dan banyak kesamaan lain yang membuat kita cenderung nyaman untuk bersamanya.

Jatuh cinta itu wajar, apalagi jatuh cinta pada ia yang telah dihalalkan dalam ikatan pernikahan. Selain indah, juga berpahala. Tapi menurut saya, mencintai itu juga harus pakai logika dan akal sehat. Mencintai juga tidak berarti memaksakan pasangan harus sama dengan kita, atau sebaliknya. Tiap orang itu unik, kenapa harus, wajib, kudu sama dan seragam satu dengan lainnya?

Ketika pasangan tiba-tiba ngefans berat sama makanan khas jepang, misalnya.. Kenapa juga kita harus ikutan ngefans, padahal baru nyicipin sedikit aja rasanya udah eneg banget... sampai-sampai kapok mau nyobain lagi. Karena mungkin, masakan jepang bukan selera kita. Ya, kalau pasangan request minta dibuatkan masakan jepang, No problemo... buatkan aja kalau memang kita bisa. Tapi nggak perlu juga pura-pura doyan banget padahal habis makan langsung ke belakang cuma buat muntah.

Ketika pasangan menyukai jenis buku tertentu, lantas kita berusaha mati-matian ikut menyukainya. Hunting ke toko buku, berlama-lama di rak buku cuma penasaran kepengen tau, “Ini buku isinya apaan sih, kok dia bisa suka banget..” . Dan pas udah baca sekilas, “Apa menariknya buku ini, kok aku belum nemu yah.. Tapi nggak apa deh, aku beli aja, siapa tahu lama-lama jadi tertarik..”. Dan setelah hitungan bulan, buku itu masih teronggok rapi di sudut meja belajar. Berdebu.
Tabiat manusia adalah mencintai apa-apa yang menjadi kecintaan kekasihnya. Ibnul Qayyim al Jauziyyah dalam buku fenomenal beliau Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu. Jika ternyata apa yang disukai pasangan akhirnya dapat kita sukai juga, alhamdulillah. Namun jika tidak, kenapa harus memaksa diri untuk menyukainya?

Tentunya kecintaan dalam perkara yang sifatnya mubah, ya.. bukan yang wajib. Kalau perkara yang wajib, mau tidak mau harus kita sukai dan laksanakan karena perintahnya langsung dari Alah Azza wa Jalla. Misalnya, menutup aurat dengan hijab sempurna. No excuse, mau pasangan suka atau tidak, kita wajib mematuhinya. “Bukanlah pasangan itu yang selalu sama segala sesuatunya. Tapi pasangan itu seperti sepasang sepatu, saling melengkapi satu sama lain. Bila satunya hilang, ia tak lagi utuh adanya. Dan seseorang yang telah kita pilih itu.. adalah sepotong kepingan lain, yang membuat kita merasa lengkap dan utuh.” Banyak cara untuk menyenangkan hati ia yang kita cintai, tapi bukan berarti harus kehilangan jati diri. Dalam sebuah hubungan, ada fase yang pasti harus dilalui, yaitu fase adaptasi atau penyesuaian. Dan pernikahan adalah proses adaptasi seumur hidup. Menyerap hal-hal positif dari pribadi pasangan dan memperbaiki sisi negatifnya. Tanpa harus mengubah diri menjadi seseorang yang lain, sesuatu yang sama sekali bukan kita.

Mencintai adalah penerimaan. Mencintai adalah penghargaan terhadap yang dicintai, termasuk penghargaan pada diri sendiri. :)

@antika_alf


Hujan

Pagi ini aku sangat menikmati butiran demi butiran air jatuh ke tubuhku...

Tenang rasanya... ketika tiap tetes air itu menyentuh kulitku... tanpa kusadar ada yang membisiku bahwa aku bisa hidup, aku bisa bertahan, bahkan aku bisa bahagia tanpanya...

Semangat hujan di pagi ini menyadarkanku bahwa apa2 yang kumiliki saat Ini hanya titipan Allah yang suatu saat nanti akan dimintanNya kembali.

Seperti saat ini yang sedang ku alami adalah hanya menunggu Allah untuk mengambil titipanNya...

Aku sadar, Allah menguji hambaNya sesuai dengan kemampuannya. Dan ketika Allah mengambil titipanNya nanti, mungkin karena Allah tau kalau aku tidak mampu menjaga titipanNya.. dan Allah terlalu sayang padaku, agar aku tidak terbebani oleh titipanNya...

Everything is positive. Akan selalu ada hikmah di setiap perjalanan manusia. Percayalah... jangan hanya menunggu. Kitalah yang harus mencari hikmahnya...

Selasa, 20 Januari 2015

Maaf

Suamiku...Tanpa terasa waktu yang telah kita lewati dalam pernikahan ini telah memberikan banyak pembelajaran dan cinta untukku...

Aku, istrimu yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan ini sangat bersyukur kepada Allah karena telah memberikan dirimu kepadaku sebagai suamiku walaupun waktu kita bersama tinggal menghitung bulan...
Meski terkadang kau bukanlah suami yang sempurna, tapi aku selalu bersyukur karena kau lah suamiku bukan yang lain...Aku benar-benar bersyukur karena Allah telah menjadikanku isterimu...

Suamiku...Selama menjadi isterimu, bukannya aku tidak tahu bila terkadang atau bahkan mungkin sering, ada dari sikapku yang sengaja atau tidak telah melukai hatimu...
Maaf, bila selama ini aku telah membuatmu kecewa dengan kekuranganku dalam menyenangkanmu...
Maaf, bila selama ini aku telah membuatmu lelah karena telah berusaha keras mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhanku dan aku masih sering mengeluh akan kerja kerasmu...
Maaf, bila selama ini aku telah membuatmu marah karena tidak mengerti tentang keinginan-keinginanmu...
Maaf bila selama ini aku selalu membuatmu enggan pulang karena tidak lagi kau temukan kenyamanan dalam diriku...
Maaf jika selama ini aku tidak pernah mengerti apa maumu, tidak pernah bisa masuk dalam dirimu...
Dan maaf untuk semua kesalahan-kesalahan yang telah aku lupa...

Suamiku...
Aku yakin engkau orang yang baik tapi mungkin hanya karena kesalahanku
Kau berubah dan melakukan semua pengkhianatan itu padaku...
Hanya karena kesalahanku, hatimu kini telah berpaling padanya...
Hanya karena kesalahanku, tak ada lagi cinta untukku...
Hanya karena kesalahanku, kau akhirnya menemukan sosok lain yang membuatmu lebih nyaman bersamanya...
Hanya karena kesalahanku, hari-harimu kini dipenuhi dengan pikiran tentangnya...
Maafkan aku suamiku...
Aku menghargai kejujuran yang sudah kau ucapkan beberapa hariini...
Aku Ikhlas... Aku rela menangung semua sakit ini agar semua kesalahanku dapat kau maafkan dan engkau ridho padaku...

Suamiku... walaupun kini waktu kita bersama tak lama lagi. Aku berharap selama jangka waktu ini engkau
Jangan pernah bosan untuk selalu mengingatkan dan menasehatiku... Jangan pernah lelah untuk memberikan yang terbaik buatku...
Jangan pernah berhenti untuk berusaha menyayangi dan mencintaiku lagi...
Karena didunia ini dan saat ini hanya kaulah tempatku untuk mendapatkan ridho Allah dan berbalas surga...


Suamiku...
Mungkin waktuku untuk menyandang status isterimu tidak akan lama lagi. Tapi ku harap selama waktu yg tersisa ini kita dapat menjalankan peran kita sebagai suami isteri dengan baik atau bahkan lebih baik lagi...
Mungkin aku bukan istri yang sempurna bagimu, tapi aku akan selalu berusah keras untuk melakukan yang terbaik yang aku bisa untukmu...
Mungkin aku bukan istri yang istimewa bagimu, tapi aku berusaha menjadi yang terbaik bagimu...
Mungkin aku bukan istri yang kau inginkan, tapi aku berusaha untuk selalu menjadi yang terdepan dalam menjaga kehormatanmu...
Mungkin aku bukan istri yang terbaik dihatimu, tapi aku selalu berusaha untuk menjadikan keluarga kita sakinah mawaddah warahmah di sisa waktu kebersamaan kita...

Suamiku....
Semoga Allah selalu meridhoi kita dan memberikan yang terbaik untuk kehidupan rumah tangga kita baik dunia dan akhirat kita...

Salam sayang dan hormatku selalu untukmu...
Aku mencintaimu suamiku...


Sabtu, 17 Januari 2015

Aku ingin

Aku ingin jatuh cinta lagi ....
Aku ingin merasa kasmaran lagi ....
Aku ingin di cintai ....
Aku ingin di rindukan ....
Aku ingin di perhatikan ....
Aku ingin di cemburui ....
Aku ingin di sayangi ....
Aku ingin di sayangi ....
Aku ingin di marahi ....
Aku ingin di becandai ....
Aku ingin di inginkan ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....
Aku ingin ....

Semua itu ku dapatkan dari pasangan halalku...

Jumat, 16 Januari 2015

Rasa itu

Ingin rasanya aku pergi dari sini setiap kali aku mengingat perselingkuhan suamiku... Sakit hati ini.. tak ada satupun hal yang bisa mengobati hati yang terkoyak ini...

ya Tuhan... mengapa aku terlalu mencintainya. mengapa aku tidak bisa seperti orang lain yang bisa marah-marah, meledak-meledak terhadap suamiku ketika aku mengetahuinya... mengapa aku hanya diam dengan segala kesakitanku??

ya tuhan... tak ada kata yang bisa mengungkapkan begitu terlukanya hati ini, betapa sakitnya hatinya,, sakit diatas rasa sakit...

ya tuhan... apa dia pantas untuk ku pertahankan? apa dia masih pantas kucintai ? apa dia masih pantas ku percaya?? apa dia bisa menjadi pribadi yg lebih baik jika ku pertahankan?

ya tuhan... apa aku harus melepasnya? meberikannya kepada wanita itu? apa dia nanti akan bahagia bersamanya? apa dia akan menjadi pribadi yg lebih baik jika bersamanya?

ya tuhan...  terlalu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam diri ini. sampai-sampai rasanya otak ini mau pecah karena tak sanggup menampung pertanyaan demi pertanyaaanku..

ya tuhan .... berikanlah aku kekuatan, kesabaran, ketenangan dan ketegaran dalam menjalani masa transisi pernikahanku..  berikanlah aku selalu petunjukMu dan bimbinganMu agar aku tak salah melangkah di kemudian hari... Aamiin.

Rabu, 14 Januari 2015

Menyiram

"Berusaha kembali saling menyiram tanaman yang sudah kering itu.. walaupun sulit, tapi jika ada sedikit saja akar itu yg masih hidup... aku yakin, tanaman itu akan kembali tumbuh menghijau... Bismillah..tentu semua atas IzinNya.."

Yaah..Bismillah... denga izin Allah, aku akan berusaha untuk memperbaiki kehidupan rumah tanggaku, walaupun waktu yang tersisa 5bulan lagi. Aku harus tetap semangat untuk mencoba masuk kembali ke relung hati suamiku yang sudah terisi orang lain... aku akan berusaha ketika aku bisa masuk kembali, aku akan menggeser pelan2 posisi wanita itu di hatinya, bahkan jika memanh Allah mengijinkan, bisa saja aku ĺangsung mengeluarkannya dari hatinya...
Ya... aku kan berusaha.. semangat. Allah bersamaKu. Bismillah...

komitmen

Malam ini... saya mendapat suatu penyataan dari suami saya. Dia mengatakan sudah berkomitmen dengan selingkuhannya bahwa mereka akan mengakhiri hubungan mereka dengan mencoba mematikan perasaan diantara mereka.
Aku senang mereka mengambik keputusan itu, karena itu  terasa adil buatku.
Tapi disisi lain, malam ini aku harus benar2 sabar, tahan panas kuping, panas hati dan lain sebagainya. Kenapa?? Karena suamiku semalaman ini selalu membicarakan kenangan2 mereka berdua, rasa cintanya yg begitu besar kepada wanita itu, rasa yg tidak pernah dia dapatkan ketika bersamaku, dan rasa-rasa yang membuat hatiku teriris, sedih, cemburu, kesal dan perasaan lainnya..
Aku cemburu... ketika suamiku menceritakan tentang wanita itu dengan perasaan yang benar2 dia curahkan.. tentang bagaimana dia sangat memuja wanita itu... Ahh,, aku cemburu, sekian lama hidup bersamanya tidak pernah aku diperlakukan seperti itu.
Tapi yasudahlah... semua sudah berlalu, saat ini aku akan fokus untuk menjalani masa2 transisi rumah tanggaku selama kuranglebih tinggal 5 bulan lagi. Apakah pada akhirnya rumah tanggaku akan bertahan, atau kita memang harua berpisah? Wallahualam... aku serahkan semua takdirku padaNya. Allah Maha Tahu Yang Terbaik untuk hambaNya.

Selasa, 13 Januari 2015

terkuak sudah

satu persatu Allah selalu menunjukkan kebenarannya padaku. Kebohongan-kebohongan suamiku pada akhirnya diperlihatkan didepan mataku. Semalam tgl 13 januari, aku berencana akan membuat soal TO untuk anak2 di sekolah, karena aku adalah seorang guru. Aku membuat soal menggunakan komputer PC yang sering digunakan suamiku, karena kebetulan hanya komputer itu yg terhubung dengan Printer. pada saat aku buka google chrome karena aku berencana untuk mencari referensi, entah kenapa mataku tertuju pada sebuah riwayat tautan berwarna merah jambu di layar PC itu, dengan penasaran aku buka tautan itu yang ternyata itu adalah sebuah blog. aku coba baca satu persatu setiap tulisan demi tulisan di blog tersebut, dan ternyata... astaghfirullah.. ternyata blog itu adalah blog yang suamiku dan wanita di "sms" buat untuk saling mencurahkan perasaan dan berbagi kisah perjalanan cinta mereka selama ini... Astaghfirullah... hati aku sakit, benar-benar sakit..

aku langsung meminta penjelasan dari suamiku, dan akhirnya dia cerita semuanya.. hubungannya dengan wanita itu sampai2 dia rela melepasku demi wanita itu... dengan entengnya dia ceritakan semua perasaan tertariknya pada wanita itu... aku yang mendengarnya hanya bisa meneteskan air mata dan menbaca istighfar...aku isterinya, yang selama 4,5 tahun mendampinginya tidak pernah mendapat posisi se istimewa wanita itu... Ya Allah,, begitu banyakkah dosaku sehingga CobaanMu ini begitu berat??
saat ini aku bingung,,, apakah aku masih mencintainya atau tidak?
apakah aku harus mempertahankan rumah tangga ini? yang jelas-jelas dia tidak menginginkannya??apakah aku harus ikhlas melepasnya, walaupun dalam hati kecilku aku ingin mencoba bertahan??

kasus kedua

sepertinya Allah masih terus memberiku cobaan demi cobaan dalam rumah tanggaku. pada suatu malam. tepatnya tanggal 22 Desember, entah kenapa tangan ini ingin sekali membuka handphone suamiku. dan, disitu aku mendapatkan percakapan bbm maupun sms suamiku dengan seorang perempuan yang tak lain adalah teman kantornya. yang membuat hatiku panas, hancur berkeping-keping adalah ketika aku percakapan mereka yang sangat mesra dengan panggilan-panggilan sayang yang membuat aku jijik... ya Allah cobaan apalagi ini...

malam itu juga aku langsung meminta penjelasan dengan suamiku. dan dia bilang mereka hanya sebatas teman diatas air saja. suamiku suka dengan wanita itu hanya sebatas teman, dan dia merasa nyaman dengannya.. ya Allah.. aku hanya bisa mencoba untuk percaya tdengan apa yg diucapkan suamiku.

sejak saat itu hubungan kami semakin tidak enak, suamiku selalu meminta aku untuk mengikhlaskannya, melepaskannya jika pada akhirnya nanti kita harus berpisah. aku tidak tahu kenapa, setiap kali aku bertanya padanya, apakah dia memiliki hubungan serius dengan wanita itu, dia selalu mengelaknya,, tidak pernah mengakui..
tapi, setiap kali kita ngobrol dia selalu menyerangku, mengungkit semua kesalahanku, dan lainnya agar aku mau melepasnya dan keinginannya untuk berpisah denganku dapat dengan mudah dia jalani. tapi aku tetap bertahan dengan kondisi seperti ini... aku yakn, Allah pasti akan memberi jalan...

Awal

Awal kisah ini bermula ketika suatu hari aku merasakan perubahan demi perubahan sikap pada suamiku. Malam itu tepat 7 desember 2014 aku mempertanyakan peruabahannya selama ini. tapi, pada saat itu dia hanya mengatakana bahwa ia sedang jenuh dengan pekerjaannya. dua hari kemudian tanggal 9 desember 2014, masalah itupun mencuat kembali. dan pada akhirnya dia mau mengakui semuanya.
dia jujur padaku bahwa saat ini dia sudah tidak mencintaiku lagi. dia mengatakan kalau selama ini dia bersikap baik kepadaku hanya sebatas topeng saja. sakit rasanya... ketika aku mendengar penyataan suamiku itu... tapi apa daya, aku hanya bisa menangis. saat itu aku bingung, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan... aku selalu memohon kepada suamiku agar kita dapat memperbaiki hubungan kita lagi... dan suamikupun akhirnya setuju. kita membuat perjanjian selama 6 bulan apakah pernikahan kami akan lanjut atau tidak.

Inilah Kisahku

Puing Hati. Seorang Isteri yang Berusaha Untuk Kembali Merekatkan Puing demi puing Hati nya yang Pernah Hancur... Bismillah.. Semoga Allah senantiasa Melindungi setiap langkahku...